Tanjabbarat-JAMBINTIKA.COM--Hujan lebat membuat bahan material tanah untuk penimbunan perbaikan Oprit jembatan Sugeng, Kecamatan Bram Itam jadi licin.
Hal ini membuat sejumlah kendaraan kesulitan melewati jalur tersebut. Bahkan sejumlah kendaraan roda empat dan roda terjebak hingga menimbulkan kemacetan.
Salah satu pengendara roda dua Otoh mengatakan, jalan yang dilalui cukup berbahaya. Kondisi jalan Licin akibat timbunan tanah kuning.
"Harus ekstra hati-hati untuk melintasinya,"keluhnya.
Ia membeberkan hal tersebut terjadi karena timbunan tanah tidak dicampurkan dengan pasir ataupun koral. Sehingga ketika musim hujan tiba, timbunan tanah menurutnya makin lengket. "Jadi kalau musim hujan seperti ini timbunan tanah semakin liat dan lengket pada roda kendaraan warga," imbuhnya.
Warga Teluk Nilau ini menyebutkan di area jalan pada jembatan sering terjadi kemacetan panjang. "Karena untuk melewati jembatan dengan kondisi seperti kubangan kerbau, mobil harus satu-satu, sementara jalan darurat tidak dibuatkan oleh kontraktor, jadi kita harus antri dengan waktu yang relatif lama," jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi Rocky Candra meminta agar Dinas PUPR Provinsi Jambi cepat tanggap terkait permasalahan di lapangan.
"Masyarakat membutuhkan penangan kongkrit terhadap fasilitas yang telah dibangun," ucapnya, Rabu (10/11/21).
Dia menghimbau kepada kontraktor dan pengawas di lapangan harus memperhatikan kebutuhan masyarakat terhadap Jembatan Sugeng. "Jangan sampai perbaikan oprit mengganggu aktifitas masyarakat sekelilingnya," tegasnya.
Selaku pimpinan DPRD Provinsi Jambi, lanjut Rocky, pihaknya telah jauh-jauh hari menyampaikan kepada Kadis PUPR Provinsi Jambi terkait perenggangan struktur utama jembatan berikut dengan permasalahan oprit. "Akibat lambanya penangan keretakan tersebut, hancurlah oprit," pungkasnya.
Untuk diketahui, Jembatan Sugeng dibangun dari APBD Provinsi 2019 sebanyak Rp 16 miliar. Proyek yang dikerjakan oleh PT Wijaya Kusuma Mandiri ini selesai dibangun pada akhir 2019 lalu.
Oprit yang patah diduga karena rendahnya mutu pekerjaan. Terdapat puluhan titik di oprit dari ujung ke ujung jembatan.
Patahnya oprit Jembatan disebut-sebut karena tanah yang ditimbun belum terlalu padat, namun sudah buru-buru dilakukan pengecoran. Sehingga pondasi belum siap dan cukup kuat menahan beban hingga menyebabkan oprit patah.
Hasil pengerjaan Jembatan Sugeng juga sudah di tinjau oleh Rocky Candra bersama dengan Komisi III DPRD Provinsi Jambi pada Rabu (29/1/20) lalu.
Menggunakan Join Mix Formula (JMF) Komisi III lakukan uji kualitas mutu beton. Dari hasil uji tersebut menunjukkan pekerjaan mayor sudah memenuhi standar uji kelayakan. Hanya saja, pekerjaan minor pada bagian oprit beton harus direhab ulang karena teradap kerusakan cukup serius. (AR2)