JAMBINTIKA.COM, TANJABBARAT - Telan dana hingga ratusan juta rupiah, jalan setapak beton program dana desa Sungai Baung, kecamatan Pengabuan, kabupaten Tanjab Barat, dikerjakan asal jadi.
Pembangunan jalan setapak beton dengan panjang 200 meter dan lebar 2,1 meter yang berlokasi di RT 07 Desa Sungai Baung, diduga dikerjakan asal jadi. Pasalnya, pekerjaan yang bersumber dari silva dana Desa Sungai Baung tahun 2019, dan dikerjakan pada Tahun 2020 lalu sudah rusak.
Selain itu, pekerjaan dana desa yang menelan dana sebesar 125 juta rupiah lebih ini dibangun dilokasi yang tidak ada permikiman warga.
Dari pantauan di lokasi, pada Rabu (3/2/2021) jalan beton yang dibangun menuju ke lapangan sepak bola Desa Sungai Baung ini terlihat dalam kondisi rusak, cor beton terlihat berlobang dan retak sementara baru saja selesai di kerjakan pada tahun 2020 lalu.
Menurut warga setempat, pihak desa sudah sejak awal mengetahui rusaknya bangunan jalan dari sumber dana desa yang baru selai dibangun tahun lalu.
"Tidak lama selesai di bangun sudah begitu kondisi nya, dan pihak desa sudah tau tapi tidak ada upaya perbaikan terkesan dibiarkan," kata warga kepada media ini.
Ditanya berapa lama jalan tersebut selesai dikerjakan pihak desa. Apakah pengawasan dari pihak desa tidak berjalan sehingga pekerjaan dikerjakan asal jadi.
"Kurang lebih 6 bulan selesai dikerjakan, kalau pengawasan nya mungkin pihak desa yang lebih tau soal itu, yang jelas tidak lama selesai dibangun sudah rusak padahal jalan itu tidak pernah dilintasi kendaraan dengan beban berat," ungkapnya.
Warga meminta pemerintah melalui dinas terkait segera melakukan kroscek pekerjaan dana desa Sungai Baung.
"Kita berharap pihak terkait segera lakukan kroscek pekerjaan itu, jika benar ada indikasi penyimpangan dalam pengelolaan nya harus diberi sangsi sesuai dengan aturan yang berlaku," harapnya.
Kepala Desa Sungai Baung, Ismadi saat dikonfirmasi mengatakan, pekerjaan itu merupakan dari sumber dana silva DD 2019.
"Itu pekerjaan dari dana silva 2019," jawabnya singkat via WhatsApp. (4/2/2021).
Disingung soal hasil pekerjaan yang tidak maksimal, dan belum berumur satu tahun sudah hancur kades berkilah bahwa dirinya masih baru belum memahami soal pekerjaan.
"Kalau masalah belum satu tahun udah hancur itu saya dak tau, soal nya saya kan baru masih belum paham masalah kerjaan saya," kilahnya.(AR2)