tanjabbar, -JAMBINTIKA.COM- Diduga kelompok kerja masyarakat (KSM) Desa Lampisi SP 2 Kangkangi Juknis dalam mengerjakan proyek sanitasi pedesaan (Sandes) tahun 2022.
Diketahui proyek yang bersumber dari dana DAK kabupaten Tanjab Barat, tahun anggaran 2022 ini telah dilaksanakan beberapa waktu lalu. Sayangnya dengan dana yang lumayan besar ini tidak digunakan sebagai mana ketentuan juknis.
Dari pantauan media dilokasi terutama di wilayah Desa Lampisi SP 2 kecamatan Renah medalu ditemukan sebanyak 19 titik sanitasi pedesaan dikerjakan dengan menggunakan material sertu sebagai bahan adukan semen.
Hal itu dibenarkan warga setempat saat di konfirmasi Media ini. Rabu (27/1) menurut warga dengan dana sebesar itu kenapa pekerjaan nya asal jadi.
" Masak dana sebesar itu cuma seperti itu pekerjaan nya, seharusnya bisa dibangun lebih bagus lagi" kata warga.
Dia juga menerangkan, yang kami lihat bangun sanitasi pedesaan yang dibuat dan dikomandoi KSM tersebut rata-rata menggunakan sertu sebagai bahan campuran semen.
" Semuanya menggunakan sertu, tidak ada yang menggunakan batu split, karna lebih murah harganya dan lebih mudah di dapatkan disini, bisa di cek oleh dinas terkait kebenaran nya, " terang warga.
Terpisah salah satu warga yang rumahnya juga mendapatkan bantuan dari program sanitasi pedesaan ini juga membenarkan jika saat pelaksanaan pekerjaan menggunakan batu sertu.
" Kalau di sini pakai sertu pak, itu bisa dilihat masih ada bekas-bekas sisa pekerjaan, " terang warga.
Sementara itu ketua KSM Desa Lampisi SP 2 Eka saat di konfirmasi melalui via WhatsApp membantah jika pekerjaan yang ditukanginya menggunakan material jenis sertu.
" Bisa di cek pak ke lokasi, kita mau ngomong nanti takut nya salah, kita hanya mengikuti RAB nya saja, " kilahnya.
Dia juga menjelaskan bahwa, Proyek sudah selesai, udah kita serahkan dan laporan ke pendamping desa.
" Ada 19 titik di desa ini yang kita bangun sanitasi pedesaan, dan semuanya sudah selesai dikerjakan, " sebutnya.
Terpisah dinas PUPR kabupaten Tanjab Barat, bidang bina marga Hilman membenarkan jika ada program sanitasi pedesaan yang terdapat di beberapa desa dalam wilayah kabupaten Tanjab Barat.
" Benar ada program tersebut, dan itu sepenuhnya dilaksanakan dan dikelola oleh KSM yang ada di desa tersebut, termasuk di desa Lampisi, " terangnya saat di konfirmasi diruang kerjanya, Senin (30/1).
Saat ditanya apakah boleh pihak KSM menggunakan sertu sebagai bahan adukan semen, dan apakah ada ketentuan terkait bahan apa saja yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut.
" Seharusnya KSM berpedoman pada juknis, dan di juknisnya menggunakan seplit bukan sertu, " tegas Hilman.(TAM)