Tanjab Barat -JAMBINTIKA-COM- Soal ruang belajar siswa SMKN 1 Tanjab Barat, Provinsi Jambi yang ambruk. Kabid SMK Dinas Pendidikan Provinsi Jambi bungkam. Senin (15/7/2024).
Diduga rapuh termakan usia sebanyak tiga lokal ruang belajar siswa SMKN 1 Tanjab Barat, Provinsi Jambi ambruk pada Sabtu (13/7/2024) kemarin. Namun hingga kini belum diketahui upaya apa yang akan
dilakukan dinas pendidikan provinsi Jambi terkait kejadian tersebut.
Sementara itu sekretaris dinas pendidikan Provinsi Jambi, Umar saat dikonfirmasi media ini menyarankan untuk langsung menghubungi kepala bidang SMK dinas pendidikan Provinsi Jambi.
" Baik nya langsung konfirmasi ke bidang (Kabid ) SMK, " jawab Sekdis saat dikonfirmasi via WhatsApp.
Terpisah Kabid SMK Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Zet Herman saat dikonfirmasi perihal tindak lanjut dinas terkait robohnya ruang belajar siswa SMKN 1 Tanjab Barat tidak merespon.
Demikian juga saat dilayangkan pesan melalui WhatsApp menanyakan soal ruang belajar siswa yang roboh hanya dibaca namun tidak dijawab alias bungkam. Hingga berita ini diterbitkan belum ada penjelasan dari dinas terkait soal amruknya ruang belajar siswa SMKN 1 Tanjab Barat.
Diharapkan ada respon cepat dari pemerintah Provinsi terkait peristiwa ini mengingat aset yang ada di sekolah tersebut merupakan kewenangan pemerintah Provinsi Jambi.
Sebelumnya diberitakan, Sekira pukul 10.00 wib pada hari Sabtu (13/7/2024) sebanyak 3 lokal ruang belajar siswa SMKN 1 Tanjab Barat, Provinsi Jambi roboh. Beruntung tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa robohnya sejumlah ruang belajar siswa tersebut.
Kepala sekolah SMKN 1 Tanjab Barat, Heni Septi Nuraini saat dikonfirmasi media ini membernarkan jika ada bangunan yang roboh di sekolah yang dipimpinnya tersebut.
" Ya benar, bangun yang roboh itu bangunan yang sudah rusak berat dan tidak pernah lagi digunakan sebagai ruang belajar siswa selama beberapa tahun terakhir, " kata kepsek saat dikonfirmasi Lantang Jambi melalui via WhatsApp.
Menurutnya juga, bangun yang roboh tersebut telah berusia kurang lebih 28 Tahun, dengan material bangunan yang terbuat dari kayu maka seiring waktu mengalami rapuh termakan usia.
" Sejak dibangun hingga saat ini ruangan yang roboh tersebut telah berusia 28 Tahun sejak didirikan, " terangnya.
Saat ditanya apakah ruang belajar siswa yang tersedia saat ini cukup untuk menampung kegiatan belajar dan mengajar siswa.
" Insyaallah ruangan yang ada saat ini cukup pak, " jawabnya.
Lebih lanjut, terkait bangun yang roboh apa langkah dan upaya pihak sekolah dalam waktu dekat.
" Kami dari sekolah sudah menghubungi dinas pendidikan Provinsi Jambi, dan bahkan telah membuat surat resmi juga terkait bangunan yang roboh tersebut, " terangnya.
Disinggung soal apakah ada rencana dari pihak sekolah untuk mengusulkan ke dinas pendidikan Provinsi Jambi agar bangunan yang roboh di bangun kembali.
" Yang jelas kami layangkan laporan secara resmi ke dinas terkait, untuk selanjutnya tentu kami serahkan ke dinas pendidikan Provinsi karena itu kewenangan mereka, "tutupnya.(ARB)