TANJAB BARAT-JAMBINTIKA.COM- Sepertinya Kabupaten Tanjung Jabung Barat masih kekurangan tenaga pengajar terutama untuk Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama.
Hal ini di ungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanjabbar, Martunis.
Diakuinya, bahwa tenaga pengajar saat ini di Kabupaten Tanjabbar di dominasi oleh tenaga honorer. Sementara untuk tenaga Pegawai Negeri Sipil sangat kurang, bahkan dalam waktu dekat sejumlah tenaga pengajar tersebut pensiun.
" Guru kita yang ada sampai dengan saat ini di dominasi dari tenaga honorer, artinya guru yang statusnya PNS di Tanjabbar ini sedikit di banding honorer. Apalagi dua tahun kedepan pengajar kita juga banyak yang bakal pensiun," sebutnya
Lanjut dikatakannya, bahwa di tahun 2020 ini terdata ada 61 guru SD yang akan pensiun. Sementara itu juga ada satu Kepala Sekolah SD dan SPM serta satu pengawas yang juga pensiun pada tahun ini. Untuk tahun 2021 mendatang juga masih ada guru yang pensiun hingga terdata di 2022.
" 2021 itu guru SD dan SMP total ada 66 yang pensiun kemudian kepala sekolah ada 10 dan satu pengawas yang masuk usia pensiun. Kemudian di 2022 juga sudah terdata ada 6 Kepala sekolah yang pensiun, ada 65 guru dan dua pengawas yang pensiun,"sebutnya
Meskipun tidak secara gamblang menyebut jumlah kebutuhan guru di Tanjabbar, namun Martunis menyebut bahwa upaya untuk menambah guru telah di lakukan oleh pihaknya dengan pengajuan formasi pada PPPK tahun 2021.
Sayangnya, di tahun ini Pemkab Tanjabbar tidak menerima PPPK dan juga CPNS. Setidaknya ada lebih dari 2.000 pengajuan untuk pemenuhan guru di Kabupaten Tanjabbar baik untuk pemenuhan guru SD maupun guru SMP.
" Untuk SMP guru kelas itu kita ajukan sebanyak 804 orang, Guru Mata Pelajaran itu ada 434 orang, Guru Pendidikan Jasmani Olahraga ada 195 orang dan Seni Budaya ada 6 orang,"jelasnya.
" Yang kita ajukan untuk pemenuhan guru SMP kita ada 1.439 orang, kemudian untuk guru SD total yang kita ajukan ada 1.005. Jadi total ada 2.444 yang kita ajukan untuk pemenuhan ini,"tambahnya
Terhadap kekurangan ini, pihaknya memaksimalkan dengan guru yang ada. Disisi lain, Ia berharap nantinya ada pertimbangan dari pemerintah Kabupaten Tanjabbar untuk mengatasi kekurangan guru ini.
"Upaya kita ya memaksimalkan guru yang ada. Sehingga tetap anak-anak kita mendapatkan pelajaran sesuai dengan kurikulum yang ada," pungkasnya (AR2)