Ketua Tim Pemenangan UAS-Katamso Bantah Isu Bagi-bagi Sumur Migas,H. Fahdli: Itu Kampanye Hitam, Hanya Isapan Jempol

Ketua Tim Pemenangan UAS-Katamso Bantah Isu Bagi-bagi Sumur Migas,H. Fahdli: Itu Kampanye Hitam, Hanya Isapan Jempol

Tanjab Barat-JAMBINTIKA-COM-Santernya isu bagi-bagi sumur migas Tanjab Barat yang diduga sengaja diluncurkan oknum atau pihak-pihak tertentu untuk menjatuhkan pamor Bupati Anwar Sadat yang akan kembali maju sebagai Calon Petahana pada Pilkada 2024 akhirnya disikapi tegas.


Ketua Tim Pemenangan UAS-Katamso, H Muhammad Fhadli SH angkat bicara. Lantaran tidak didasarkan data dan fakta dan hanya isapan jempol.


Fadli menilai narasi yang kerap muncul di jejaring media sosial tersebut merupakan aksi kampanye hitam terselubung untuk sekedar menciderai dan menjatuhkan pamor pasangan UAS-Katamso yang semakin melejit.


Ia menjelaskan, berdasarkan data yang diperoleh dari sumber terpercaya bahwa dana bagi hasil (DBH) migas di Tahun 2023 meningkatkan naik dari Tahun sebelumnya.


“Artinya isu pembagian sumur migas itu tidak benar, dan itu hanya isapan jempol belaka, secara logi jika memang dibagi dengan kabupaten tetangga tentunya DBH migas Tanjab Barat menurun bukan malah meningkat, dan isu murahan seperti ini sudah biasa jelang Pilkada, “katanya.


Lebih lanjut dikatakannya, jika ingin berbicara soal dongeng sumur migas dia menyarankan untuk menggunakan data sehingga tidak dianggap sebagai bahan lelucon nantinya.


” Pemerintah tidak anti kritik, silahkan bicara asal sesuai data dan fakta, bicara tanpa data apa lagi diruang publik seperti medsos sama saja dengan menyampaikan berita bohong kepada halayak ramai, ” ujarnya.


Bahkan selaku tim pemenangan UAS dan Katamso dia mengaku sudah menduga akan ada narasi -narasi bohong yang akan dihembuskan ke masyarakat.


“Kita dan tim sudah punya felling bahwa isu pembagian sumur migas akan muncul, apalagi di tahun politik saat ini,” tegasnya Kamis (15/2024) sore.


Bedasarkan data yang dihimpun media ini dari salah satu narasumber yang dapat dipercaya mengetahui secara persis dan faham tentang hal tersebut mengatakan bahwa isu soal sumur migas yang kerap di hembusan itu tidak lah benar.


Dia menjelaskan, bahwa sumur migas yang masuk dalam wilayah kabupaten Tanjung Jabung Barat yang menimbulkan polemik di publik perlu diketahui sampai saat ini statusnya masih milik kabupaten Tanjung Jabung Barat.


” Semua sumur masih bagian dari kabupaten Tanjab Barat, hal tersebut dibuktikan dengan penerimaan DBH migas(minyak Bumi dan Gas) untuk Daerah kita malah jauh meningkat dari tahun sebelumnya, ” jelas sumber yang tak ingin namanya di publikasikan.


Dia juga memaparkan, sebelumnya di tahun 2022 penerimaan DBH migas untuk daerah kabupaten Tanjung Jabung Barat hanya bekisar kurang lebih Rp 515.696, dan di tahun 2023 penerimaan DBH migas daerah kabupaten Tanjung Jabung Barat meningkatkan mencapai kurang lebih bekisar Rp 526.700 sekian.


” Logika saja dari angka-angka tersebut dapat kita lihat jika DBH kabupaten Tanjab Barat naik, jadi dapat kita tegaskan bahwa isu yang di gulirkan ke sana sini tersebut hanyalah pepesan kosong, ” pungkasnya.(ARB)