JAMBINTIKA.COM, TANJABBARAT - Persoalan sisa pembayaran proyek pembangunan mes Jogja milik pemerintah kabupaten Tanjung Jabung barat yang dikerjakan pihak kontraktor terus gelinding bagai bola panas.pasalnya, hingga kini belum menemui titik terang penyelesaianya.
Akibat lambannya tindakan yang dilakukan tim TAPD dalam penyelesaiannya, akhirnya persoalan ini semakin panas.karena telah menjadi konsumsi publik.sehingga berbagai macam kritikan mengalir dan menyoroti kinerja tim TAPD Tanjabbarat khususnya kinerja Sekertaris daerah (Sekda) Tanjabbarat Agus Sanusi.
statement atau penyataan sekda yang mengatakan tidak tahu ini mengundang reaksi dan sorotan berbagai pihak.
Salah satunya seperti ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM PETISI ) Tanjabbarat Syarifuddin AR,menangapi bahasa sekda banyak tidak tahu nya,ketimbang tahunya.jadi apa fungsi sekda itu, sementara sudah jelas jabatan Sekda itu Memiliki Peran Strategis.
Selain itu menurut Syarifuddin,Perluh diketahui jabatan sekretaris daerah (sekda) memiliki peran penting dan strategis dalam struktur organisasi tata pemerintahan. Seorang sekda berperan dalam membantu kepala daerah menyusun program kerja dan mengkoordinasikan seluruh satuan kerja.
" Sekda merupakan jabatan karir tertinggi bagi seorang pegawai negeri sipil. Selain membantu kepala daerah menyusun program pembangunan dan mengkoordinasikan dengan satker, seorang sekda menjalankan fungsi pengawasan terhadap kebijakan, pembinaan administrasi dan pembinaan terhadap aparatur daerah dan menjalan tugas lain yang diberikan oleh kepala daerah," ujarnya.
Kalau di tanya selalu tidak tahu dan bigung,itu bukan jawaban seorang sekda. seolah-olah tidak mempunyai tanggung jawab amanah jabatan yang di emban,wajar lah kalau sistem begini cara pengolaan keuangan daerah banyak pelaksanaan kegiatan fisik mubazir dan mangkrak hasil pekerjaan yang dilaksanakan rekanan.karena sekda kurang tegas dalam mengambil sikap, kalau salah bilang salah, jangan di tutupi.
Seperti persoalan mes pemkab Tanjabbarat di Jogja ini sekda seharusnya cepat ambil tindakan panggil dinas atau OPD terkait tanyakan kenapa hal tersebut bisa terjadi jangan menunggu lagi harus respon cepat dan sigap lah.jangan anggap setiap persoalan itu sepele,kalau hal ini sampai di teruskan pihak kontraktor keranah hukum terlepas salah benar nya apakah kontraktornya yang benar atau pemkab yang benar,yang pasti ini sudah mencoreng kinerja tim TAPD Tanjabbarat dan menjadi Catatan sejarah buruk akhir tahun dan masa kepemimpinan pak bupati.
"Jaga lah nama baik pak bupati,apa lagi pak bupati kita mau berakhir masa jabatannya,hendaknya kita sebagai bawahan menjaga itu jangan sampai di akhir jabatan Bupati kita ini menyisakan persoalan, hargailah pengabdian beliau selama ini,"imbuhnya.
Lanjutnya kalau kontraktor nya yang salah tidak mukin berani berteriak di media dan tidak mukin kontraktor berani bekerja tanpa ada yang memerintah atau mejaminya. agar persoalan ini tidak meluas dan berlarut sekda selaku karir jabatan tertinggi ASN di lingkungan Pemkab Tanjabbarat yang notabene nya juga selaku ketua tim TAPD hendaknya harus tegas panggil semua pihak terkait untuk mencarikan solusi dan jalan keluar permasalahan tersebut.
Syarifuddin menegaskan, dengan selalu mengatakan tidak tahu, hal itu menunjukkan bahwa Sekda Tanjabbarat tidak Tegas dan Berkualitas.
"Ya, sikap seperti itu menunjukkan betapa rendahnya kualitas Sekda Tanjabbarat,masak iya tidak tahu atas persoalan yang terjadi,“ ucapnya.
selain itu kita dapat infomasi sekda sulit untuk di konfirmasi sejumlah awak media terkait soal mes pemkab Tanjabbarat di Jogja tersebut,sekda selalu saja berkilah dengan banyak alasan. selain enggan memberikan komentar, Sekda juga selalu menjawab tidak tahu persoalan yang ditanyakan. Padahal sejumlah pertanyaan tersebut, sudah ramai diberitakan media ada apa ini?."tutupnya.(AR2)