JAMBINTIKA.COM, TANJABBARAT -Pengadaan alat musik band dan pelengkapan pendukung lainnya pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tanjabbarat tahun 2019 lalu, diduga tidak sesuai spek.
Pasalnya Bedasarkan informasi yang di himpun bahwa alat musik yang dibeli tidak sesuai spek apa yang di usulkan oleh sanggar.hingga sampai saat ini alat musik belum dilakukan serah terima ke pihak sanggar karena informasinya pihak sanggar menolak lantaran alat musik yang di beli tidak sesuai spek.
Tidak hanya itu infomasinya juga matan Kabid bidang kesenian dinas pendidikan Rohima, dikabarkan sebelumnya sempat menolak dan tidak mau menekan proyek tersebut.
Dikonfirmasikan matan Kabid kesenian dinas pendidikan Tanjabbarat Rohima, mengatakan Idak la sudah saya teken,"ucapnya saat dikonfirmasi melalui via WhatsApp berapa waktu lalu.
Saat Disigung apaka pengadaan tersebut sudah sesuai spek? sayangnya matan Kabid Engan menjawab sampai berita ini di terbidkan.
Terpisah kasih kesenian dinas pendidikan Tanjabbarat dan juga ketua sanggar yang baru Abdul Latif, dikonfirmasikan mengaku tidak tahu jelas soal proyek pengadaan alat musik tersebut,karena kata nya baru 2020 jadi kasi kesenian dan jadi ketua sanggar untuk lebih jelasnya coba tanya sama ketua sanggar yang lama (red,Ucok Fendi).
"Mohon maaf saya baru jadi kasi jadi tidak tahu soal tersebut,itukan kegiatan 2019 lalu sedangkan saya 2020 di tempat kan sebagai kasih,"ucapnya,Rabu (30/12/20).
Sementara Ucok Fendi sapaan akrabnya yang notabene nya matan ketua sanggar Pinang Merah saat dikonfirmasi kan tidak menepik bahkan ia membenarkan bahwa sampai saat ini belum ada serahterima pengadaan alat musik 2019 tersebut,"katanya.
Saat di tanya kenapa belum ada serahterima nya ke sanggar,Ucok mengatakan alat musik yang dibeli kita duga tidak sesuai spek.
"Spek awalnya yang kita usulkan ke dinas jauh beda dengan alat musik yang dibeli tidak tau apakah spek awal yang kita usulkan atau spek lain yang digunakan, yang pasti awal pembahasan kita dilibatkan bahkan kita diminta usulkan spek,"terangnya.
Lebih jelas Ucok,kita tau alat musik yang dibeli jauh dari spek karena alat sudah kita tes atau uji coba.
Ditanyakan berapa anggaran proyek tersebut,Ucok mengatakan kalau tidak salah seingatnya hampir mencapai Rp 200 juta."paparnya.(AR2)