Tanjab Barat -JAMBINTIKA-COM- Viralnya persoalan larangan Atraksi yang menimpa salah satu peserta pawai budaya, Minggu (18/8) dipastikan hanya miskomunikasi antara pihak panitia penyelenggara lomba dan pihak pengamanan.
Kabag Prokopim Tanjab Barat, Johan Hendri Bororing, disaat kejadian tidak ada campur tangan Bupati sehingga dipastikan bukan merupakan kebijakan Bupati yang saat itu ikut menyaksikan langsung pawai Budaya yang digelar.
"Hal itu bisa jadi, karena ada pertimbangan teknis dari panitia dan pihak keamanan. "Jadi bukan kebijakan bupati," katanya, Minggu (18/08/24).
Johan menjelaskan, sejak dimulai acara Pawai Budaya bertahun-tahun lalu, Bupati Anwar Sadat tidak pernah memberikan batasan-batasan tertentu terutama kepada para peserta pawai yang inginn menggelar atraksi. Bahkan, Bupati juga dengan penuh semangat tetap menunggu dan memberikan kebebasan para peserta dengan menonton acara hingga selesai digelar.
"Pengalaman tahun kemarin saja sampe jam 15:00 WIB pak bupati masih bertahan hingga peserta terakhir, termasuk juga melihat penampilan-penampilannya. Bahkan saat kondisi pak bupati belum makan siang," ucapnya.
Menyikapi persoalan yang viral di media sosial ini, salah seorang masyarakat Tanjab Barat menilai adanya miskomunikasi yang sengaja diperkeruh segelintir oknum untuk penggiringan opini negatif kepada Bupati yang juga kembali mencalonkan diri sebagai petahana.
"Kita semua tahu, sekarang kan tahun politik. Persoalan ini tentu diurus panitia, namun ada unsur kesengajaan diarahkan ke pak bupati," ucapnya, Minggu (18/08/24).
Meski demikian, pihaknya menilai sebagian besar masyarakat Tanjab Barat sudah mempunyai berpikir positif dan menilai secara objektif terhadap persoalan yang terjadi.
"Masyarakat sudah cerdas, bisa menilai sendiri, mana informasi yang menyudutkan ditahun politik dan mana yang tidak," ujarnya singkat.(ARB)