JAMBINTIKA, KUALATUNGKAL - Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi rupanya terus memantau perkembangan dugaan korupsi pembangunan aspal sirkuit Road Race yang menelan anggaran enam milyar rupiah. Dan akan sesegera mungkin mengumpul data dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK).
Hal ini diungkapkan oleh Arnold Saputra, Kasi Intel Kejaksaan Negeri kabupaten Tanjung Jabung Barat saat dikonfirmasi awak media, Jum'at (06/11/2020).
Arnold menyebutkan, untuk dugaan korupsi pembangunan aspal sirkuit Road Race tersebut. pihaknya mengupayakan berkoordinasi dengan BPK terkait pernyataan temuan yang diduga merugikan negara.
"Sejauh ini kita tunggu BPK menyerahkan hasil temuannya, dan menyerahkan berkas temuan tersebut agar kita bisa menyelidiki kasus dugaan korupsi pembangunan aspal sirkuit yang ditumbuhi rumput" ujar kastel saat dikonfirmasi via telpon pribadinya, terdengar tersenyum.
Ia juga menyebutkan, untuk pembangunan sirkuit tersebut seharusnya pihak perencanaan dalam pembangunan arena sirkuit tersebut seharusnya memikirkan kontur tanah jangan asal jadi dan diduga merugikan negara.
"Dari awal kita lihat, pembangunan sirkuit tersebut terkesan tergesa-gesa tanpa memikirkan kondisi tanah. Memang luas arena pas, tapi seharusnya butuh waktu lama memadat kan tanah tersebut jangan asal jadi," papar Arnold Saputra.
Ia berjanji akan menggiring dan meminta data _real_ dari pihak BPK dan akan meninjak lanjuti dugaan kasus yang merugikan negara tersebut.
"Kita akan upayakan minta data temuan dari BPK agar perkembangan kasus ini dapat terungkap. Dan akan kita masukan tahapan penyelidikan lebih dalam," tutup Arnold.
Diberitakan sebelumnya, program Pemerintah Daerah sudah sangat bagus untuk menyalurkan bakat anak daerah yang hobi road race dan menghindari terjadinya balap liar kebut-kebutan di jalan raya maka Pemkab telah berupaya, berusaha membangunkan arena Road Race khusus di lokasi pelabuhan Roro Kualatungkal melalui anggaran APBD 2019 yang menguras anggaran APBD senilai Rp 6 Miliar.
Sayangnya perjuangan program mulia Pemkab yang telah bersusah payah mengiring kegiatan ini dibahas melalui anggota legislatif bahkan rela menyampingkan kegiatan skala priotas yang menyentuh kepentingan masyarakat itu tidak berjalan mulus dan optimal dilaksanakan dilapangan,melainkan program baik pemkab Tanjabbarat ini berubah menjadi pudar dan colotehan dari berapa pihak.karena hasil Bukti pekerjaan pembangunan arena Road Race tersebut sangat luar nalar. Pasalnya, sejumlah rumput tumbuh menembus aspal di arena Road Race yang baru di bangun.
Pantauan dilapangan, tidak hanya rumput yang ditemui tumbuh di aspal, namun kondisi aspal juga sudah banyak yang rusak. Sejumlah aspal juga telah digenangi air, ironisnya lagi aspal yang dikerjakan tidak ada bahu jalan.
Sementara Kepala dinas pekerjaan umum dan penataan ruang Kabupaten Tanjung Jabung Barat H. Andi Nuzul saat dikonfirmasi tak menampik pekerjaan Road Race yang jelek tersebut. Karena menurut dia memang saat pemeriksaan dari BPK pihak BPK sempat marah-marah di lokasi.
"Pemeriksaan dari BPK sempat marah-marah disitu, saya sempat minta maaf ke BPK karena saya bilang Kontraktornya payah," ujarnya saat dikonfirmasi Rabu (4/11) siang.
Pekerjaan tersebut kata dia dikerjakan pada tahun 2019. Dia pun mengakui Jika pekerjaan tersebut hasilnya tidak memuaskan.
"Pekerjaan tersebut tahun 2019, Kalau pekerjaannya jelek macam gitu berarti Rekanan tidak bertanggung jawab," ujarnya.
Ditambahkannya lagi pada saat pemeriksaan BPK beberapa waktu lalu pada pekerjaan tersebut juga menemui banyak temuan yang harus dikembalikan rekanan. "Temuannya banyak, ratusan juta," tandasnya. (AR2)