TANJABBARAT -JAMBINTIKA-COM- Pernyataan Paslon no 3 l, Hairan Amin dalam debat Pilkada Tanjab Barat, Jum'at (15/11) yang menyebutkan warga Kampung Nelayan hanya bisa makan dua Kali dalam sehari dinilai kontroversial dan tidak sesuai fakta lapangan.
Warga kecewa dan menilai pernyataan yang dikeluarkan hanya asal bunyi (asbun) dan tidak layak dikeluarkan dalam pembicaraan formal apalagi sekelas debat Pilkada yang disaksikan ribuan pasang mata.
Pernyataan yang dikeluarkan Paslon Hairan-amin dinilai terlalu merendahkan kemampuan ekonomi warga Kampung Nelayan.
Warga juga menilai pernyataan yang dikeluarkan tidak sesuai fakta di lapangan dan terkesan ngawur.
" Kita tidak percaya dengan data bapak ibu, hari ini di Kampung Nelayan kalau saat musim Utara mereka hanya makan dua kali sehari, "kata paslon 03 saat menanggapi pertanyaan pada sesi tanya jawab antar Paslon.
Sontak penyebutan warga Kampung Nelayan hanya makan dua kali sehari menjadi topik pembicaraan diruang publik. Selain mengecam stekmen yang dikeluarkan Paslon 03, warga juga menyebut jika tidak memahami materi debat jangan asal bunyi.
" Apa yang disebut itu melukai perasaan kami warga Kampung Nelayan, apa lagi dia merupakan wakil Bupati Incamben apa yang disebut itu memalukan kami warga kampung Nelayan, " katanya menanggapi apa yang disampaikan paslon 03.
Menurutnya juga, yang ditanyakan pada debat itukan soal mengatasi kemiskinan, kenapa menjawabnya soal warga kampung Nelayan makan dua kali sehari.
Untuk diketahui oleh paslon 03, kami warga nelayan ini sangat cukup soal porsi makanan. Jadi tidak benar jika disebut 2 kali sehari, soal musim Utara kami sudah kami tidak pernah khawatir karna para penampungan hasil laut siap memberikan pinjaman dana menjelang nelayan kembali lagi melaut.
" Harusnya dipelajari dulu dengan benar apa yang akan disampaikan, apa lagi ini bicara di ruang publik yang disaksikan masyarakat secara nasional, ini sangat memalukan, " sebutnya.
Kekecewaan serupa juga disampaikan warga Kampung Nelayan lainnya. Menurutnya apa yang disampaikan paslon 03 dalam debat bukan memberikan solusi terhadap persoalan kemiskinan, akan tetapi justru mempermalukan kabupaten sendiri.
" Kami warga kampung Nelayan 4 kali sehari makan, belum lagi jajan luarnya, kalau tidak percaya silahkan main ke kampung Nelayan, "tegasnya.
Debat kandidat calon Bupati dan wakil Bupati yang merupakan ajang penyampaian visi dan misi serta adu gagasan dan program sangat dinanti -nanti masyarakat kabupaten Tanjab Barat.
Karena selain dapat mengetahui program apa yang menjadi unggulan para paslon, debat juga merupakan barometer bagi masyarakat untuk melihat dan mengetahui calon pemimpin mereka kedepan.
Apa jadinya jika debat yang disiarkan langsung secara live oleh salah satu stasiun televisi nasional ini justru melukai hati dan perasaan masyarakat yang notabene adalah pemilih pada pencoblosan 27 Nopember mendatang.(ARB)