Jadi Sorotan Publik Pekerjaan Proyek DAU Terkesan Dikerjakan Asal Jadi

Jadi Sorotan Publik Pekerjaan Proyek DAU Terkesan Dikerjakan Asal Jadi

Tanjab Barat - JAMBINTIKA-COM-Pekerjaan proyek Dana Alokasi Umum (DAU) terkesan asal jadi. Diduga oknum pelaksana monopoli pekerjaan di 4 Kelurahan. Jum'at (15/8/2025)


Dana alokasi umum (DAU) yang seharusnya dilaksanakan dengan baik dan benar untuk membangun wilayah kelurahan justru dibeberapa wilayah menjadi sorotan masyarakat.


Pasalnya, selain kualitas pekerjaan yang dinilai warga masih jauh dari sempurna disinyalir adanya monopoli pekerjaan oleh oknum penyedia.


Dari data yang berhasil dihimpun media ini, sedikitnya terdapat di 4 Kelurahan program DAU yang dikerjakan oleh penyedia yang sama. Sebanyak 3 kelurahan di wilayah kecamatan Tungkal Ilir satu kelurahan di wilayah kecamatan Seberang Kota.


Pelaksanaan DAU Tahun 2025 yang berlokasi di kelurahan Tungkal V serta di kelurahan Tungkal III yang menjadi sorotan warga akibat buruknya kualitas pekerjaan ternyata dikerjakan oleh penyedia yang sama.


Pembangunan jalan rabat beton yang menjadi keluhan warga Tungkal V karena kondisi jalan sudah retak dibeberapa titik sementara proyek DAU tersebut baru selesai dikerjakan beberapa waktu lalu.


" Ini kan baru dibangun awal bulan ramadhan lalu, tapi kondisinya sudah rusak dan retak di sana sini," keluh warga.


Demikian juga pembangunan drainase yang berlokasi di kelurahan Tungkal III, menurut warga pembangunan drainase terkesan mubajur karena tidak berfungsi sebagaimana mestinya. 


" Drainase yang dibangun ini justru menimbulkan persoalan baru, sejak dibangun drainase air malah jadi tergenang, ini proyek mubajir namanya, " sebut warga.


Warga juga meminta pihak kelurahan tidak lagi memakai pelaksana pekerjaan yang tidak mengutamakan kualitas pekerjaan. Selain merugikan masyarakat hasil pekerjaan yang buruk juga merugikan anggaran DAU itu sendiri.


" Kelurahan harus lebih selektif dalam memilih dan memilah penyedia atau pelaksana pekerjaan, apa lagi ada indikasi yang memonopoli pekerjaan tentu kualitas pekerjaan jadi taruhan, " kritiknya.


Sementara itu lurah Tungkal III Hidayatullah saat dikonfirmasi media mengatakan jika anggaran yang tersedia dari alokasi DAU kelurahan Tungkal III haya mampu membangun sesuai dengan besaran dana yang ada. Untuk menuntaskan hingga sampai ke saluran pembuangan air akan dilanjutkan melalui sumber dana APBD Tanjab Barat pada tahun depan.


" Dari dana kelurahan segitulah yang bisa dibangun, nanti menunggu dari APBD baru air nya mengalir di samping jembatan panglima, untuk sementara ini air dari drainase itu mengalir di samping masjid Agung, "jelasnya saat dikonfirmasi media melalui via WhatsApp.


Saat ditanya berapa besaran dana yang diserap dari DAU untuk membangun drainase yang belakangan jadi keluhan warga, dan siapa pelaksana atau penyedia pekerjaan.


" Untuk drainase itu dianggarkan kurang lebih Rp 300 juta, sedangkan pelaksana atau penyedia adalah pak Salim, " sebutnya.


Lurah Tungkal V Ariyanto saat dikonfirmasi media beberapa waktu lalu terkait jalan rabat beton dari alokasi dana DAU yang baru dibangun sudah rusak juga mengaku jika pelaksana atau penyedia pekerjaan adalah Salim.


Selain soal kualitas pekerjaan, DAU di kelurahan Tungkal V juga terindikasi curi star, proyek bernilai ratusan juta ini telah dikerjakan jauh sebelum anggaran DAU tahun 2024 dikucurkan pemerintah.


Sayangnya hingga kini Salim selaku penyedia atau pelaksana pekerjaan belum berhasil dimintai keterangan terkait sejumlah pekerjaannya yang menjadi sorotan warga di dua kelurahan.


Benarkah DAU dikerjakan secara swakelola atau sebaliknya dikerjakan secara kontraktual. Adanya monopoli pekerjaan, curi star pekerjaan mengindikasikan pekerjaan DAU bukan lagi jadi bagian swakelola.


Diharapkan pihak yang berkompeten tidak menutup mata dan terkesan melakukan pembiaran. Hendaknya dapat segera melakukan kroscek terkait sejumlah Kejanggalan pada pelaksanaan DAU.(ARB)