JAMBINTIKA.COM, TANJABBARAT - Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM PETISI) Syarifuddin AR,mengatakan, Proyek Sekala kawasan di Kelurahan Tungkal V, Kecamatan Seberang Kota (seko ) terjadi mangkrak diduga kuat proses awalnya terjadi kesalahan hingga dampaknya saat pelaksanaan terjadi demikian,"tuturnya.
Syarifuddin juga mengatakan,awal tahapan munculnya kegiatan ini sudah tercium ada aroma indikasi persaingan usaha yang tidak sehat.mulai proses tender sampai pemilik proyek juga tidak jelas.
"ini lah akibatnya jika kegiatan dilaksanakan luar dari jalur aturan,"tegas Syarifuddin.
Syarifuddin juga menilai kosultan perencanaan dalam pekerjaan ini tidak profesional.pasalnya, tidak memahami kondisi Medan (red-lokasi pekerjaan) seharusnya kosultan perencanaan memikirkan dampak yang akan terjadi karena daerah kita ini apabila memasuki bulan 11 dan 12 air laut mengalami terjadi peningkatan debit airnya luar biasa.
Pembangunan infrastruktur kita di Tanjabbarat ini kalau saya talaah perhatikan kurang tegas nya fungsi-fungsi pengawas yang di lakukan baik dari dinas itu sendiri dan kosultan sehingga kualitas dan mutu proyek pembangunan yang bersumber dari anggaran pemerintah kebanyakan hasilnya jauh dari harapan tidak lama di banggung sudah mengalami kerusakan.
Seperti di uraian nya fungsi kosultan perencanaan, kosultan Perencanaan merupakan ujung tombak menentukan kesuksesan sebuah proyek agar bisa di capai dengan baik.
Disinilah dibutuhkannya konsultan perencana yang profesional sehingga keberhasilan pengerjaan dalam suatu proyek bisa dicapai.
Konsultan perencana bertugas menghasilkan detail perencanaan bangunan, misalnya dihasilkannya gambar kontrak yang jelas tanpa adanya pertentangan perbedaan antar gambar rencana dengan kondisi dilapangan, spesifikasi bangunan dijelaskan dengan detail agar tidak terjadi hambatan saat pekerjaan pembangunan berlangsung,"papar nya.
Selain itu fungsi Konsultan pengawas, kosultan pengawas ini juga berat tanggung jawabnya tidak asal gawas begitu saja.makanya orang yang jadi kosultan pengawas ini dibutuhkan sumber daya manusia yang ahli di bidangnya seperti teknik sipil, arsitektur, mekanikal elektrikal, listrik dan lain-lain sehingga dapat menghasilkan sebuah bangunan dengan baik dalam waktu cepat dan efisien.
"Ini Idak sering kita temui di lapangan kebanyakan bukan kosultan yang kerja sama dengan dinas terkait yang aktif dilapangan malah sebaliknya,jadi wajar jika pembangunan yang di laksanakan oleh kontraktor atau rekanan dikerjakan menyimpang dari spek atau RAB nya.karena pengawas yang dilapangan tidak memahami atau memiliki skil dalam kontruksi,jadi kalau sistem ini terus dilakukan dan tidak ada ketegasan dari pemerintah daerah,Dewan dan dinas terkait maka jangan bermimpi pembangunan infrastruktur di Tanjabbarat ini bisa tercapai dengan sempurna,"tegasnya.
Untuk itu kita mintak dan beharap sejumlah pihak terkait untuk serius melakukan pengawasan proyek Sekala kawasan ini .karena ada dugaan kuat proyek terjadi kejanggalan."tutup Syarifuddin.(AR2)