Tanggapan kadis Disnaker terkait persoalan upah pekerjaan proyek pembangunan SD 35 desa sialang

Tanggapan kadis Disnaker terkait persoalan upah pekerjaan proyek pembangunan SD 35 desa sialang

Tanjung Barat - JAMBINTIKA-COM-Terkait persoalan upah kerja pekerjaan proyek pembangunan SDN 35 di Desa Sialang , Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi yang menjadi keluhan pekerja  mendapat perhatian dari berbagai pihak.


Salah satunya kepada Dinas Dinasker Kabupaten Tanjung Jabung Barat Ekosewelo menangapi persoalan tersebut saranya apabila benar hal tersebut terjadi silahkan para pekerja membuat laporan ke Dinas tenaga kerjaan(Disnaker)tanjabbarat,"kata matan irban inspektorat tanjabbarat ini ketika dikonfirmasi melalui telepon,Senin(22/7/2024)pagi.


Lanjut tegasnya Laporkan saja kedinasker jadi  kami dari dinas bisa mempelajari persoalan yang menjadi keluhan pekerja,"kami dinas punya mediator tentang perusahaan,"sebutnya.


Diberitakan sebelumnya Proyek tersebut dikerjakan mengunakan bendera PT. Bumi Delta Hatten  proyek APBN 2023-2024 untuk perehaban sebanyak 15 Sekolah Dasar (SD)  dan satu SMP yang tersebar di Tanjabbarat.proyek tersebut bersumber dari pemerintah pusat melalui sumber dana APBN 2023-2024 dengan anggaran yang cukup fantastis kurang lebih sebesar Rp. 69 milyar lebih.


Dari data yang dihimpun media ini dilapangan pasca selesai pekerjaan sejumlah pekerja mengaku hak mereka berupa gaji tidak dibayar pihak kontraktor. Ironisnya kejadian serupa tidak hanya di satu sekolah saja.


Menurut pekerjaan (tukang) yang melaksanakan pekerjaan proyek di SDN 035/V Teluk Sialang, kecamatan Tungkal Ilir kabupaten Tanjab Barat, gaji yang merupakan hak mereka sebagai pekerja hingga saat ini tidak dibayar oleh kontraktor.


" Sampai hari ini gaji kami belum dibayar pak, sementara bangunan nya sudah lama selesai, bahkan sekolah yang kami bangun sudah ditempati untuk belajar siswa, " katanya. Minggu ( 21/7/2024)


Dia juga menjelaskan, dari awal bekerja pihak pelaksana tidak pernah membayar secara utuh gaji pekerja dan hanya diberi berupa pinjaman saja.


" Selama proses pekerjaan kami hanya diberi pinjaman saja, setelah selesai justru mereka menghilang dan tidak bisa dihubungi, " keluhnya.


Dari hitungan masa kerja dan kesepakatan dengan pihak pelaksana maka gaji para pekerja yang tidak di bayar hingga saat ini berjumlah puluhan juta.


" Sesuai kesepakatan kerja gaji kami masih 30 juta yang belum dibayar, " sebutnya.


Menurutnya juga, perwakilan kontraktor yakni kepala tukang hingga kini tidak dapat dihubungi sementara dia adalah orang yang bertanggung jawab terhadap gaji pekerja di proyek ini.


" Nama kepala tungkang nya Ajir warga Sabak, dan sampai saat ini tidak bisa dihubungi artinya dia mau menipu kami, "kata para pekerja.


Selain pekerja proyek SDN 035 Teluk Sialang, kejadian serupa juga dialami oleh pekerja proyek SDN 056 Sungai Dualap yang upah kerja tukang tidak dibayar pihak kontraktor pelaksana pekerjaan.


Hal itu dibenarkan kepala sekolah SDN 056 Sungai Dualap, Amiruddin. 

Menurutnya hingga saat ini pihak kontraktor belum membayar upah para pekerja.


" Benar pekerja proyek di sekolah kami juga mengalami hal yang sama, hingga hari ini upah kerja mereka tidak dibayar, hal itu diketahui dari keluhan para pekerja, " kata Amiruddin saat dikonfirmasi Lantang Jambi via telepon (19/7/2024).


Ia juga menerangkan, pihak pelaksana pekerjaan ataupun perwakilan yang ditunjuk dilapangan tidak dapat dihubungi.


" Tidak bisa dihubungi lagi, bahkan selain upah tukang di warung sekitar mereka juga belum membayar barang belanja yang diambil, " jelasnya 


Sayangnya hingga berita ini diterbitkan pihak pelaksana pekerjaan, konsultan dan kepala tukang belum berhasil dikonfirmasi terkait upaya pekerja yang tidak dibayar hingga puluhan juta.(ARB)