Tanjab Barat-JAMBINTIKA.COM- Kinerja eksekutif dan legislatif kabupaten Tanjung Jabung Barat jadi sorotan dan di tuding berapa pihak tidak punya nyali untuk berikan sanksi tegas terhadap oknum kontraktor dan oknum konsultan pengawas yang di tidak melakukan pekerjaan secara maksimal.
Seperti disampaikan Marwan salah satu anggota lembaga swadaya masyarakat (LSM LP2DP) Kabupaten Tanjung Jabung Barat ini.buruknya Mutu kualitas proyek yang dilaksanakan Diduga akibat lemahnya dan ketidak tegasnya penindakan yang dilakukan pihak-pihak terkait yang memiliki kewenangan sehingga berdampak mutu kualitas pekerjaan proyek yang bersumber dari uang rakyat dikelola oleh pemkab tersebut setiap tahun yang di anggarkan terkesan mubazir dan sia-sia.
"proyek yang menelan anggaran mencapai ratusan juta bahkan milyaran itu,tidak dapat dinikmati oleh masyarakat sampai bertahun-tahun kesannya hanya untuk kepentingan oknum -oknum tertentu untuk mencari pundi-pundi rupiah melalui kegiatan yang di bungkus dengan berbagai program kegiatan salah satunya program kegiatan proyek konstruksi jalan , normalisasi,tanggul dan lainnya,"ujarnya.
Seperti tambahnya bercermin pada pekerjaan proyek jalan yang lokasinya tidak jauh dari pusat jantung ibu kota Kualatungkal (red, pemerintahan) tempatnya di parit 5 kelurahan Tungkal 2 kecamatan Tungkal Ilir ini.pantau kami bersama media di temukan kurang lebih ada 4 atau 5 titik pekerjaan proyek konstruksi pembangunan jalan tahun 2023 di lokasi parit 5 kelurahan Tungkal ll kecamatan Tungkal Ilir tersebut, hampir mayoritas pekerjaan ditemukan dengan kontraktor yang berbeda satu konsultan hasil pekerjaan sudah menimbulkan tanda-tanda kerusakan.
Kerusakan tersebut ditemukan seperti berapa badan jalan yang di cor telah retak-retak.artinya kita menduga pekerjaan dilaksanakan tidak sesuai spek atau bestek dan terindikasi juga lemahnya pengawasan yang dilakukan oknum konsultan pengawas.
Bukti kecil ini telah menunjukan proyek yang telah dilaksanakan oleh oknum kontraktor tidak profesional,diduga kuat oknum rekanan hanya semata mencari keuntungan besar bukan mengutamakan mutu dan kualitas pekerjaan.
"Ini pekerjaannya di dalam kota hasilnya seperti itu, gimana kondisi pekerjaan yang berada di pelosok-pelosok desa yang jauh dari jangkauan pengawasan,mungkin dugaan kita lebih parah lagi,"ujarnya.
Lebih lanjut disampaikannya kerap kali proyek milik plat merah kabupaten Tanjung Jabung Barat khususnya yang dilaksanakan pihak ketiga hasil akhirnya buruk dan tak helat selalu menyisakan persoalan dan permasalahan serta keluhan oleh masyarakat.
"Itu,menurutnya akibat sanksi tegas yang diberikan pihak berwenang terhadap hasil pemeriksaan tidak tegas dan di tindaklanjuti dengan serius,sehingga proyek Milik plat merah kabupaten Tanjung Jabung Barat jadi lahan basah tahunan bagi oknum-oknum tertentu menikmati uang rakyat tersebut,"ucapnya.
Ia pun berharap kepada pihak-pihak yang memiliki kewenangan untuk buka mata, telinga dan bertindak tegas sesuai sumpah dan jabatan yang diemban.jangan sampai kepercayaan masyarakat pudar dan tidak percaya terhadap kinerja pihak berwenang lagi, untuk itu harapan kita kepada pihak yang berwenang untuk serius menjalani tupoksinya turun mengkroscek sejumlah proyek di parit 5 ini.
kasian masyarakat capek2 mengusulkan dan menuggu bertahun-tahun untuk menikmati pembangunan yang bagus setelah di bangun namun hasilnya mengecewakan,"imbuhnya.(ARB)